Titular : St. Yahanes Penginjil
Pesta Paroki : 27 Desember
Alamat : Jl. Mestika, No. 24, Mandala, Medan,
SUMUT, Indonesia
No. Telp. : +62617369989
Alamat E-mail :
Hari Pendirian : 26 Oktober 2008
Pastor Paroki : P. Dominikus Kabosu Tae, CMF
Sejarah :
Gereja Katolik St, Yohanes Penginil Mandala, Medan telah berdiri dan berstatus sebagai stasi sejak tahun 1978 yang merupakan penyatuan atau penggabungan dari tiga stasi yakni: Stasi Jalan Negara (1964), Stasi Mandala (1965) dan Stasi Pematang Terang (1978). Pada tahun 1978 Bapa Uskup Agung Medan membentuk satu Panitia ad hoc KAM dan memberikan tugas untuk mencari upaya dan solusi menyeluruh kebijakan pastoral, penggabungan stasi, pengurusan administrasi tanah dan izin bangun serta mempersiapkan Panitia Pembangunan gereja yang berlokasi di Jl. Mestika, Mandala, Medan.
Dan berdasarkan surat dari Uskup Agung Medan tertanggal 1 Desember 1978, maka pada tanggal 17 Januari 1979 dilaksanakan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Jalan Mestika; dan mengambil nama pelindung, Santo Yohanes Penginjil. Jumlah umat saat pendirian Stasi sebanyak 250 Kepala Keluarga.
Pada tahun 1983 Pemerintah Kota Medan mengadakan program pengembangan pemukiman dengan pembangunan Perumnas Medan II di daerah Mandala. Hal ini berdampak pula pada pertambahan jumlah Kepala Keluarga dan umat Katolik di Stasi Mandala. Dari Masyarakat yang menempati Perumnas Medan II, ada 300 Kepala Keluarga yang beragama Katolik. Ini berarti jumlah umat Katolik di Stasi St. Yohanes Penginjil pada tahun 1983 berjumlah 550 Kepala Keluarga.
Dan demi efisiensi pelayanan pastoral kepada umat, maka pada tahun 1998 para pastor dari Ordo Carmel menempatkan Pastor Siriakus Ndolu, O.Carm. sebagai pastor kapelan untuk secara khusus melayani umat di Stasi St. Yohanes Penginjil Mandala.
Pembenahan dan penataan baik fasilitas (pastoran dan aula) maupun struktur kepengurusan Gereja terus ditingkatkan dengan harapan adanya peningkatan status Gereja dari Stasi menjadi Paroki. Dalam semangat kebersamaan, P. Siriakus Ndolu, O. Carm. bersama seluruh pengurus dewan stasi-yang disetujui oleh pastor paroki St. Paulus Pasar Merah-mengajukan permohonan peningkatan status gereja dari Stasi menjadi Paroki kepada Uskup Agung Medan, yang tertuang dalam surat No. 20/GKSP/11/1999. Permohonan ini ditanggapi secara positif oleh Uskup Agung Medan.
Hal ini dinyatakan oleh Uskup Agung Medan dalam Surat Keputusan No. 172/GP/KA/2000, tanggal 25 April 2000, bahwa peningkatan status Gereja Katolik St. Yohanes Penginjil, Jl. Mestika No. 24, Mandala menjadi Paroki menjadi satu kebutuhan mendesak dan akan segera dipersiapkan. Sebagai tindak lanjut dari perencanaan pendirian paroki ini, para umat, pastor dan pihak keuskupan mengawalinya dengan membeli sebidang tanah di samping gereja yang ada, yang merupakan tanah milik Para Suster Kongregasi St. Elisabet.
Sejak diresmikan menjadi paroki, sudah ada beberapa Misionaris Claretian yang bertugas di tempat ini. Pada akhir bulan April 2009 Paroki Mandala mendapat tambahan satu tenaga pastoral yakni Diakon Yakobus Thomas Raga, CMF. Penambahan tenaga ini akhirnya tidak berpengaruh pada penambahan jumlah anggota komunitas, karena pada awal Mei P. Sebastian Ocdakal, CMF berpindah misi ke negara asalnya di India. Setelah kepindahan P. Sebastian, Juli 2009, Dewan Delegasi Para Misionaris Claretian menempatkan satu tenaga pastoral baru yakni P. Eduardo Monge, CMF. Pada bulan Oktober 2009 Dkn. Yakobus Thomas Raga, CMF; ditahbiskan menjadi imam dan ditempatkan di Paroki Mandala, sehingga jumlah tenaga imam menjadi tiga orang. Pada bulan Mei 2010 P. Eduardo Monge, CMF; jatuh sakit dan bulan Juli beliau pindah ke negri asalnya, Spanyol. Pada bulan Mei 2011, Diakon Yohanes Don Bosko Asmirudin, CMF menjalankan masa diakonatnya di Paroki Mandala. Pada September 2011, Paroki Mandala mendapat tambahan satu tenaga imam, P. Paulus Jeraman, CMF. Saat ini ada tiga Misionaris Claretian yang melayani Paroki Mandala: P. Dominikus Kabosu Tae, CMF (Pastor Paroki dan Superior Komunitas), P. Yakobus Thomas Raga, CMF (Pastor Rekan), P. Paulus Jeraman, CMF (Ekonom Rumah dan Ketua Komisi Kepemudaan KAM).